FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan reaksi terkait perang antara Israel dan Palestina yang belakangan ini kembali bergulir dan telah memakan banyak korban.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, perang Israel-Palestina hingga kini telah menewaskan ribuan masyarakat sipil.
Bukan hanya itu, kata Mu’ti, perang tersebut juga mengakibatkan kerusakan dan dampak lain yang ditimbulkan.
“Muhammadiyah sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulisnya dikutip fajar.co.id (12/10/2023).
Melihat banyaknya korban yang melayang, Mu’ti mendesak kepada dewan keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk memberikan sikap tegas.
“Kita mendesak kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina,” Mu’ti menuturkan.
Tambahnya, untuk menghentikan perang antara keduanya, harus dilakukan gencatan senjata dan melakukan perundingan damai.
Menurut Mu’ti, PBB mesti menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina.
Hal itu disebut Mu’ti demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak.
Untuk pemerintah Indonesia, Mu’ti meminta untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian kontak Israel-Palestina melalui PBB, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Mu’ti kemudian mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan.
“Jangan terprovokasi dengan informasi provokatif yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu,” tukasnya.
Mu’ti mengajak umat Islam di seluruh Indonesia secara khusus untuk memanjatkan doa dan salat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang.
“Mari memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera,” imbuhnya.
Ditegaskan Mu’ti, Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi, dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya.
“Untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)