Opini: Perempuan Desa, Perempuan Bisa

  • Bagikan

Penulis: Ramli, S.Or – PLD Kec. Sei Menggaris Desa Srinanti Kecamatan Sei Menggaris

FAJAR.CO.ID, OPINI — Peranan perempuan dalam peradaban tak dapat dipungkiri. Apalagi peranan perempuan sangat dibutuhkan dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Dalam sejarah terutama bagi bangsa Indonesia sangat erat kaitnya dengan pejuang dari kaum perempuan. Terbukti R.A Kartini sebagai sosok perempuan yang menginspirasi terutama dalam bidang Pendidikan. Sehingga peranan perempuan dalam perjuangan bangsa Indonesia terus berlanjut hingga saat ini.

Dalam perjalanan pemerintahan Republik Indonesia peranan perempuan juga tak luput dari kontribusi dalam membangun dan mengisi kemerdekaan utamanya dibidang politik. Terbukti bahwa, Presiden Republik Indonesia Ke-5 menjadikan Presiden perempuan pertama di Indonesia yakni Megawati Soekarno Putri berhasil menuntaskan masa jabatannya sebagai Presiden kala itu. Apalagi dari rahim seorang Ibu Negara Megawati Soekarno Putri pun lahir sosok Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) perempuan pertama di Indonesia yakni Puan Maharani.

Tak ketertinggalan juga, di perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara bahkan unsur pimpinan juga berasal dari kaum perempuan yakni Bupati Nunukan Ibu Hj. Asmin Laura Hafid, SE., MM., Ph.D yang hampir menuntaskan masa jabatan diperiode keduanya. Selain itu, Ibunda beliau juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Nunukan saat ini. Sosok perempuan yang sangat luar biasa yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang hebat.

Begitu besar peranan perempuan dalam peradaban yang tidak hanya berkontribusi terhadap regenerasi dari keluarga namun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga dalam sendi-sendi kehidupan peranan perempuan menjadi aspek utama dalam membangun peradaban dunia.

“Sebaik-baiknya pemimpin, Pemimpin yang mampu melahirkan, merawat dan meneruskan kepemimpinannya”.

Dalam pembangunan di Indonesia terutama pemberdayaan masyarakat desa, perempuan ditempatkan secara khusus dalam 18 indikator Sustaineble Development Goals Desa (SDGs Desa) yakni Keterlibatan Perempuan Desa. Tujuannya agar pemerintah Desa dengan dukungan dari berbagai pihak menjadi garda terdepan dalam pengarusutamaan gender.

Diproyeksikan pada tahun 2030, SDGs Desa ini menciptakan kondisi yang menempatkan semua warga Desa dalam posisi yang adil, tanpa diskriminasi terhadap perempuan dalam segala aspek kehidupan. Selain itu, memberikan perlakuan yang adil, dibuka kesempatan yang sama dalam urusan publik bagi perempuan. Sehingga ini juga menjadi dasar sebagai upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Khususnya di Desa Srinanti, Kecamatan Sei Menggaris, salah satu desa dari 232 yang berada di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara kerterlibatan perempuan terhadap pembangunan desa dalam hal ini pejabat pemerintahan Desa pun mendapatakan tempat sangat yang terbuka lebar. Terbukti bahwa 2 dari 4 Kepala Desa yang berada di Kecamatan Sei Menggaris adalah perempuan.

Menariknya, Desa yang terbentuk pada tahun 2005 ini khususnya Kepala Desa Srinanti yang saat ini dipimpin Hj. Rusmini Hakim, SP memiliki staff yang berjumlah 10 orang semua adalah perempuan. Padahal, jika dilihat dari data IDM 2023 jumlah penduduk Desa Srinanti berdasarkan jenis kelamin hamper berimbang yakni Laki-Laki sebanyak 1198 orang dan Perempuan sebanyak 1319 orang.

Tidak hanya itu, keterlibatan perempuan dalam perangkat pemerintahan paling dasar yakni Ketua RT (Rukun Tetangga) juga dijabat oleh 8 Ketua RT berjenis kelamin Perempuan dan 4 Ketua RT berjenis kelamin Laki-Laki.

Selain itu, keterlibatan perempuan desa dalam bidang pemberdayaan perempuan dalam peningkatan ekonomi desa yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang telah melahirkan beberapa produk olahan lokal yakni Amplang Kerupuk Ikan Khas Desa Srinanti dan Pentolan Ikan yang dasar bahan produknya berasal dari ikan-ikan di sungai kawasan Desa Srinanti. Produk olahan lokal tersebut sedang merambah pasar lokal yang diproyeksikan akan menjadi produk handalan Desa Srinanti di pasar Kabupaten Nunukan.

Ini merupakan bukti yang sangat nyata dari keterlibatan perempuan desa dalam pembangunan desa sesuai dengan SDGs Desa indikator Ke–5 yakni Keterlibatan Perempuan Desa. Kedepan jika di Desa-Desa dapat menempatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunannya, maka akan banyak perempuan-perempuan hebat yang lahir dari Desa-Desa dalam mengisi kemerdekan bangsa dan negara ini.

  • Bagikan