FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dalam semangat mengembangkan kualitas pendidikan dan memperkuat sinergi dengan komunitas pendidikan, telah menyelenggarakan pelatihan penggunaan alat ukur theodolit bagi para guru SMK Negeri 2 Makassar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberi wawasan baru dan meningkatkan keterampilan praktis guru dalam menggunakan teknologi alat ukur theodolit yang dilaksanakan pada Rabu (9/8/2023) lalu.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Makassar (LP2M UNM) berperan penting dalam memajukan masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan.
Dengan kolaborasi antara Tim Pelaksana PKM dan SMK Negeri 2 Makassar, pelatihan ini menjadi langkah konkrit dalam menghubungkan teknologi modern dengan pembelajaran di kelas.
Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Makassar, Muhammad Kasim S, S. Pd., M.M., berharap bahwa pelatihan ini akan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk pengembangan kompetensi guru.
“Kami akan terus mendukung para guru dalam mengembangkan keterampilan baru. Pendidikan yang berkualitas bermula dari guru yang berkompeten,” ujarnya.
Lebih dari 20 guru dengan antusias mengikuti pelatihan ini. Para peserta diajarkan prinsip-prinsip dasar penggunaan alat ukur theodolit, mulai dari pengenalan alat, Teknik pengoperasian alat hingga Teknik analisis data dan penggambaran hasil pegukuran.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh tim dosen yang ahli pada bidangnya masing-masing dan memiliki pengalaman dalam bidang teknologi alat ukur.
Dr. Irma Aswani Ahmad, S.T, M.T., ketua tim pelaksana PKM, menyampaikan harapannya, “Kami berharap pelatihan ini akan mendorong perkembangan lebih lanjut dalam pendidikan di SMK Negeri 2 Makassar.
Kami ingin para guru terus berinovasi dalam menggabungkan teknologi dengan pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik.”
Salah seorang peserta, Indar Jaya, S.Pd., berbagi kesannya,
“Saya sangat terkesan dengan pelatihan ini. Materinya disampaikan dengan jelas, dan sekarang kami merasa lebih percaya diri untuk membawa pemahaman baru ini ke dalam kelas.” Sambungnya.
Penggunaan alat ukur theodolit memiliki implikasi besar pada pembelajaran di bidang ilmu-ilmu eksakta dan teknik. Para guru SMK Negeri 2 Makassar yang telah mengikuti pelatihan ini akan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep geometri dan pengukuran kepada siswa.
Dengan demikian, siswa akan memiliki motivasi untuk belajar dengan pendekatan yang lebih konkret dan interaktif.
Dr. Ir. Ayuddin., S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., salah satu dosen yang terlibat dalam pelatihan, berharap kolanorasi ini akan me jadi model bagi para institusi pemdidikam lainnya.
“Kami berharap kolaborasi ini akan menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya khususnya SMK di Provinsi Sulawesi Selatan. Pengembangan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi adalah investasi untuk masa depan pendidikan yang lebih berkualitas.”
Kegiatan pelatihan ini merefleksikan komitmen LP2M UNM dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan pendidikan.
Dengan penggunaan alat ukur theodolit yang semakin diperluas di kalangan guru, diharapkan siswa SMK Negeri 2 Makassar akan mendapatkan manfaat yang tak ternilai dari pengalaman belajar yang lebih interaktif. (Elva/Fajar).