FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Guna mempercepat pembangunan industri kelapa sawit Lembaga Kajian Strategi dan Pembangunan Pemerintah (LKSP) yang didukung Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), menggelar sosialisasi kelapa sawit di Hotel Ros In, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (22/7/2023).
Sosialisasi yang bertema “Hilirisasi Produk Turunan Kelapa Sawit untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan” menghadirkan Anggota Komisi XI Kahar Muzakir yang diwakili oleh Raden Muhamad Mas Wibisono, Direktur BPDPKS Eddy Abdurrachman diwakili oleh Sultan Muhammad Yusa selaku Senior Promotion and Partnership Analyst BPDPKS.
Dihadapan peserta Wibisono mengatakan produksi sawit harus dapat dimanfaatkan oleh kepentingan rakyat.
“Produksi CPO ini harus sebesar-besar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Melalui Menteri keuangan, kami di komisi XI DPR RI mendorong agar tata kelola sawit nasional bermanfaat bagi kebangkitan ekonomi rakyat. Petani sawit mesti mendapatkan harga yang baik bagi peningkatan kesejahteraannya”, kata Wibisono.
Di tempat yang sama, Dosen STiPRAM Yogyakarta Bayu Grendo Sigarete mengungkapkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta dari hasil sensus penduduk tahun 2020 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 3.668.719 yang terdiri dari 5 kabupaten. Sebagian besar masyarakat Indonesia bergantung pada sector pertanian.
“Sedangkan sebagai petani kita tidak hanya fokus pada makanan pokok, tapi kita juga berfokus pada beberapa bahan makanan yang juga mendukung dari bahan bahan makanan tadi,” kata dia.
Dia juga menegaskan apa saja yang dilakukan oleh BPDPKS. Yang pertama, efisiensi usaha kebun sawit rakyat. Yang kedua, integrasi program sector hulu dan hilir yang terdiri dari perbaikan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, dan memperkuat industry hilir. Selanjutnya program peremajaan sawit rakyat, program sarana dan prasarana, dan yang terakhir adalah program dukungan dana pengembangan SDM.
“Industri sawit telah berkontribusi untuk mengentaskan kemiskinan nasional dengan terbukanya lapangan pekerjaaan dengan mnciptakan lebih dari 16 juta tenaga kerja. Industry sawit juga mendorong terjadinya pertumbuh industry dengan memproduksi lebih dari 146 jenis produk hilir,” lanjutnya
Labih lanjut, Bayu juga menegaskan bahwa sektor ini mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ekspor dan neraca perdagangan, mengurangi inflasi dan mengganti bahan bakar fosil dengan energy terbarukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
“Hubungan antara BPDPKS dengan kami sebagai penyalur program pemberdayaan masyarakat ke desa dan atau kelurahan dengan tujuan pemberdayaan. Setelah kita bersinergi dengan BPDPKS, diharapkan dapat melakukan pemberdayaan masyarakat dan juga bisa menuntun banyak program dengan para petani sawit,” tutupnya