Bagi Kamu pecinta Boba, duduk dan baca informasi ini dulu. Belakangan minuman yang dicampur dengan mutiara kenyal terbuat dari tapioka atau istilah kerennya boba (bubble) sangat diminati.
Dalam perkembangannya boba ini telah dimodifikasi dan dicampurkab berbagai jenis minuman. Mulai dari kopi, teh, susu dan masih banyak variasi lainnya. Apalagi di nikmati saat cuaca panas, tentu rasanta berkali-kali lebih enak.
Namun, tunggu dulu, tahukah Kamu kebiasaan ini sebenarnya dapat berdampak bagi kesehatan. Menurut Prof. dr. Zubairi Djoerban, bahaya obesitas bisa dialami bagi Kamu yang hobi minum boba.
Sebelumnya, ketahui dulu manfaat yang dimiliki boba ini.
Menurut dr. Zubairi memang benar ada manfaat dari boba ini untuk kesehatan. Kandungan kalori dan karbohidrat bisa memberikan dorongan energi. Sayangnya itu teerlalu sedikit jika dibandingkan dengam kadar gula yang sangat tinggi.
Pertanyaan lainnya. Bagaimana kalau boba dicampur teh, susu atau kopi?
Teh, susu dan kopinya tentu sehat, tapi kembali lagi kandungan gula di dalamnya tidak sebanding. Disarankan jika ingin lebih sehat, lebih baik pesan yang rendah gila atau tanpa gula sama sekali. Namun, rasanya tentu tidak senikmat biasanya.
Sekarang masuk kehitung-hitungan kandungan gulanya.
Menurut dr. Zubairi satu porsi boba dengan campuran kopi, teh atau susu memiliki kandungan gula di atas 50 gram. Padahal dari segi kesehatan, Kemenkes menyarankan konsumsi gula maksimal tiap harinya sebanyak empat sendok makan atau setara dengan 50 gram.
Nah, jika kamu memesan seporsi boba ditanbah cemilan manis lainnya seperti donat cokelat, gulanya sudah melebihi batal maksimal untuk konsumsi gula.
Belum lagi sebagai orang Indonesia, belum kenyang kalau belum konsumsi nasi. Tentu kadar gula yang Kamu konsumsi sudah berkali-kali lipat. Ini lebih banyak dari satu kaleng cola ukuran 350 ml yang mengandung 39 gram gula.
Lantas, bagaimana sebenarnya konsumsi gula yang benar?
Setiap orang dianjurkan mengonsumsi gula sebanyak 10 persen dari total energi (200kkal) atau setara dengan 4 sendok makan (50 gram).
Sebuah penelitian dibeberkan dr. Zubairi dari jurusan gizi FKM Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta seporsi Boba Milk Tea itu mencapai 352 kalori.
Ini berarti saat Kamu konsumsi boba milk tea satu porsi, tubuhmu akan menerima 352 kalori dan ini sudah termasuk kelebihan kalori dari yang dianjurkan.
Lalu, apa dampak kalori berlebihan?
Kalori berlebih akan berubah menjadi lemak. Ini kemudia akan menyebabkan obesitas. Sebuah pnyakit tidak menular kronis yang ditandai dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25, dan lingkar perut untuk ras Asia pria > 90 dan perempuan >80.
Bagaimana tingkat obesitas di Indonesia?
Di beberapa negara dunia, tingkat obesitas yelah mencapai proporsi epidemi, sebut saja Jerman misalnya. Situasi ini kemudin bis memicu penyakit lain seperti diabetes, kardiovaskular, dan serta jenis kanker tertentu.
Menurut Kemenkes, satu dari tiga orang dewasa alami obesitas. Sedangkan, satu dari lima anak usia 5 hingga 12 tahun mengaalmi kondisi ini.
Apa yang perlu dilakukan?
Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kondisi ini adalah menjaga pola hidup sehat. Berolahraga 150 menit perminggu. Konsumsi buah dan sayur serta mengurangi makanan dan minuman manis. (Elva/Fajar).