Batal Gunakan Uang Baznas untuk Renovasi Rumah Kader PDIP, Said Didu: Pejabat Itu Dinilai dari Niatnya

  • Bagikan
Said Didu

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan pejabat di Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pembatalan pemberian bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ke kader PDI Perjuangan di Jawa Tengah oleh Ganjar Pranowo.

Ia menyebut hal itu dilakukan kader PDIP ini lantaran ketahuan menggunakan uang Baznas untuk kebutuhan kader partai.

“Karena kamu ketahuan. Pejabat itu dinilai dari niatnya,” ucapnya dikutip RAKYATJATENG dari akun Twitternya, Selasa (2/1//2022).

Diketahui, Ganjar sempat membagikan momen aksi sosial yang bertepatan jelang hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan (PDIP).

Hal itu tampak dari akun Twitter Ganjar Pranowo. Dalam cuitannya, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa aksi sosial tersebut terkait dirinya yang berencana memugar 50 rumah kader PDIP yang menurut Ganjar, kondisinya tak layak huni.

Dalam foto di cuitan itu, terdapat plakat bantuan dengan logo Baznas sebagai sumber dana untuk pemugaran rumah kader PDIP itu.

Terpantau oleh Fajar.co.id dari akun Twitter pribadi Ganjar Pranowo, postingan tersebut telah dihapus.

Dalam cuitan Ganjar Pranowo yang kini sudah raib tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa rumah seorang Ketua Ranting PDIP Desa Kapencar, Kertek Wonosobo, yakni Sumarwan menjadi rumah yang pertama direnovasi dari total 50 rumah kader PDIP.

“Menjelang Ultah @PDI_Perjuangan ke 50 saya berencana memugar 50 rumah kader yang kondisinya belum layak. Rumah Pak Sumarwan ini jadi yang pertama. Beliau Ketua Ranting PDI Perjuangan Desa Kpencar, Kertek, Wonosobo,” ujar Ganjar Pranowo dikutip dari akun Twitter pribadi miliknya sebelum dihapus, Jumat (30/12).

Sementara itu, Ganjar Pranowo pun kerap menegaskan dalam postingan Instagram pribadi miliknya sebelum akhirnya dihapus, soal program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) tersebut, sudah berlangsung sejak lama dan kini sudah ada belasan juta RTLH yang telah direnovasi.

“Bantuan renovasi RTLH kepada mas Marwan dan 49 kader PDI Perjuangan lainnya itu dalam rangka memperingati HUT ke 50 PDI Perjuangan. Sekaligus melengkapi pembangunan RTLH yang kita lakukan di Jateng dan sudah mencapai 1,14 juta rumah. Program ini akan terus kita gas pol dengan sistem pendanaan gotongroyong,” papar Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo juga menyampaikan, untuk dana yang digunakan tidak hanya dari APBD Provinsi Jateng saja karena tidak akan mampu. Maka dari itu, turut digunakan dana dari APBN hingga Baznas serta bantuan dari para relawan.

Belakangan, Ganjar akhirnya membatalkan bantuan untuk kader PDIP itu karena bnyak yang tidak setuju.

Ia pun sepakat apabila bantuan tersebut ditarik, mengingat bantuan dana yang disokong oleh Baznas hingga saat ini statusnya masih belum dicairkan.

“Ya saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12). (wartaekonomi)

  • Bagikan