Selangkah Lagi Sandiaga Uno Pindah ke PPP, Arief Poyuono: Politiknya Kayak Ulat Keket

  • Bagikan
Menparekraf Sandiaga Uno

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono mengomentari soal isu pindahnya Sandiaga Uno ke PPP.

Arief Poyuono menyebut, 99 persen kebenaran isu tersebut.

“Kalau saya mengonfirmasi ke Mas Awi, katanya belum. Tapi saya mengonfirmasi kepada Ketua Umum PPP, Pak Mardiono, Insyaallah katanya. Artinya kan saya tidak bilang 100 persen, tetapi 99 persen,” ucapnya dikutip dari Metro TV, Jumat, (30/12/2022).

Dia menyebut, gaya politik Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif itu seperti ulat keket.

“Ulat keket itu tukang yang makanin daun. Menghancurkan daunnya, abis itu pergi lagi ke pohon yang lain. Jadi memang Sandiaga ini nggak beda sama ulat keket. Politik ulat keket,” tambahnya.

Isu akan keluarnya Sandiaga Uno dari Gerindra disebut-sebut tidak terlepas dari keinginannya untuk maju sebagai capres 2024 mendatang. Sementara Gerindra sendiri telah mendorong Ketua Umumnya, Prabowo Subianto.

“Artinya sudah jelas-jelas, Gerindra itu, keputusan tertingginya adalah Rapimnas. Rapimnas itu mengamanatkan bahwa yang jadi capres itu adalah Pak Prabowo Subianto. Kok gini dia ingin nyapres. Kemana-mana, safari ke partai-partai menggunakan kementeriannya. Jadi kita itu kayak nggak ngerti aja, politiknya kayak ulat keket,” jelas Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Dia mengaku tak mempermasalahkan jika Sandiaga Uno keluar dari Gerindra. Karena menurutnya selama ini tak ada kontribusinya dalam membangun partai.

“Bukan mendorong, namanya ulat keket kan udah pindah. Kalau politisi-politisi model kayak Sandi gayanya ulat keket yang tidak pernah membangun Gerindra buat apa. Nggak ada gunanya juga di Gerindra. Emang gunanya apa. Membangun partai tidak. Tidak ada. Kontribusinya apa. Terhadap suaranya Gerindra juga nggak ada. Membangun organisasi juga tidak. Artinya buat apa dia ada Gerindra. Kalau ulat keket begitu biasanya disemprot lah pake penyemprot hama ulat. Karena dia akan merusak pohon. Yaitu daun-daunnya dimakan akhirnya tidak berbuah. Penghancur Gerindra nantinya,” pungkasnya. (selfi/fajar)

  • Bagikan