FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia tengah serius meggenjot pengembangan tenaga didik, guna memajukan pendidikan. Sehingga, mereka melakukan kegiatan seri pengembangan guru atau ‘Teacher Development Series, Sabtu (27/8) di Ballroom Nobel Convention Center.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr.Ir.H.Badaruddin, S.T., M.M. turut hadir dalam kegiatan tersebut bersama Ketua Komite Sekolah Penggerak (KSP), Muh.Asrar.
Badaruddin menyebut, kurang lebih ada 100 guru SMA dan SMK yang hadir, baik dari Kota Makassar, dan Kab.Gowa.
Lebih lanjut, kata Badar sebelum kegiatan pihaknya telah melakukan pembicaraan Komite Sekolah Penggerak (KSP) dan sepakat, bahwa keduanya punya misi yang sama dalam memajukan pendidikan.
“Beberapa waktu lalu, kami diskusi dengan beberapa kepala sekolah, kita sampai pada kesimpulan yang sama bahwa, sesungguhnya sekolah menengah dan perguruan tinggi punya tugas yang sama yang diisyaratkan oleh Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan itu bertujuan memerdekakan manusia,” urai Mantan Wakil Ketua II STIE Nobel itu.
Oleh karena itu, ia melanjutkan karena keduanya berangkat dari tujuan yang sama, maka tidak boleh ada egosentris, harus ada kesinambungan karena anak-anaklah penerus masa depan.”Tanggung jawab kitalah yang menyiapkan mereka. Kalau kita gagal maka masa depan bangsa akan gagal, kita ini akan berakhir masanya dan anaknya kita yang melanjutkan,” tegas Mantan Ketua Yayasan Pendidikan Nobel Makassar ini.
Sementara itu, Ketua KSP, Muh.Asrar menambahkan salah satu tuntutan guru saat ini ialah pengimplementasian kurikulum merdeka belajar. Selanjutnya, tuntutan dasar lainnya ialah perlu adanya kemitraan antara sekolah dan perguruan tinggi lain. “Jadi bukan hanya ortu yang terhimpun dalam komite sekolah termasuk didalamnya perguruan tinggi. Diharapkan dengan kerjasama dengan perguruan tinggi kita berharap kerjasama memberikan manfaat terutama sebagai narasumber untuk pengembangan kompetensi guru.
Kompetisi yang diharapkan oleh guru saat ini dituntut melaksanakan pengajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang real efektif efisien, salah satunya berbasis teknologi,” tukasnya. (zak/fajar)